Proses Pembuatan Mesin

Proses fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dimulai dari komponen yang sudah disiapkan (sesuai list material) komponen siap dirangkai dipasang tahap demi tahap sampai menjadi sebuah perlatan atau mesin industri maupun kontruksi Didalam proses fabrikasi terjadi proses pemotongan dan penyambungan part mesin dengan cara welding/las atau pengikatan mur/baut, atau memakai paku reevet atau keling dan lainnya. Fabrikasi dilakukan pada komponen part mesin agar menjadi satu kesatuan  perlatan utuh dan untuk komponen listrik menjadi satu kesatuan pada panel kontrol, panel mesin, motor, plc,dll

Proses machining adalah sub bagian dari proses fabrikasi yaitu proses pembentukan komponen mesin dimulai dari plat atau lembaran logam menjadi komponen mesin yang diperlukan sesuai gambar design mesin. Pada proses machining terjadi proses pemotongan (cutting), pembengkokan (bending), pemboran (drilling), pembentukan, grinding penghalusan.

Cutting CNC                                   CNC Milling machine

3. Tahap Testing, biasanya juga disebut FAT (Factory acceptance test) setelah mesin difabrikasi dan diassembly, selanjutnya equipment ditest dan dijalankan untuk melihat performa atau kemungkinan kerusakan atau melihat bagian2 yang tidak berfungsi, Testing ini dilakukan dilokasi site fabrikasi yang juga dinamakan FAT (Factory acceptance test) dan biasanya juga dilihat oleh customer/user

5. Hand over/Serah terima, Bila masih ada permasalahan, fabricator mesin harus memperbaiki kekurangan2 yang ditemukan saat trial. Apabila sudah tidak ada kendala pada equipment yang dibuat setelah proses trial dan commisiong maka mesin siap diserah terimakan ke user/customer untuk digunakan produksi.

Jenis mesin-mesin industri pengolahan dan pertambangan (mining) yang biasa kami kerjakan adalah:

1. Transportation -Conveyor: Belt, modular, -Bucket elevator -Lifting conveyor 2. Handling Bulk Storage -Mixer -Tangki -Silo -Hopper 3. Heat transfer -Boiler -Evaporator -HE (Heat exchanger) 4. Milling -Hammer mill -Ring hammer -Shredder 5. Handling Solid material -Screw Feeder -Screen -FAN and blower -Dust Collector

%PDF-1.4 %Çì�¢ 5 0 obj <> stream xœµ\YsäFrÞ¿ñWàÍh‰AU(`üb®´²F#�vg(;ÂZ?€l�Äö©>BKÿ+‡ý�™ud�&9#;æaÀB!+�/¯B¡MòL%9þóÿß­.Þ|´ÉÃþ"O.~½Pt3ñÿÝ­’?ÞÀ„&i’›û÷ˆJlž5Eÿ7ufªäfu‘&³›¿ÁD¥ÜL�•ªi4̾™_¤øo·pw�ÿ%ýqvUe¹j �þéýõLÙ¬©­M?¼{?û�›ï/ò,ÏMrs'*«mYÂÿó‡@Ò¹›äÙ,³RçF…E¾Ÿ]•@·)ëô8»Òpiš"Ý­gWÖ6¶N[^âhÓÔE�&ïf5\–ÚÈÑÕ¬B®T™ö<(<òe2»j@?MiÓ›™RiÇ·@D­Ët̓‚à‚yN~ŒzöþŒ^÷ñ§ONÊ¢‚(ƒ—¹Ê²b4¡‰âÞ�3„•±&ý#þ|Goxôzve˜ Í‰iYWgz÷—Ò8g0åƒ#0þP>¸j£Óï®?|�úoš¼*ÒŸ?ÆÅ“÷qÎu|îkf.aîúF,ò_&߸5•ëŸiº‚°›|—?Ý8Ï‚Ëë8øÎù˜Êë¬6Î^ÑBKbÁ�7ï>8yT]§‚늌@³¨Ò)aÈü§Tà __JLþ~V �½ùþR ø¾6¹ö!�ð«U„,àRÊ@ÍbÔa�)[e…»SzŒQê@Ò¶Q×KTªV醬R×p¹Žƒ.ìÕ…®€qŒ¼�.Ó9Ïì“o)æ¹-9û.Ñ4…Õi¿lo1¤‚ÐæÚ5³¬ÕȾ…|R&³«F‘y],ˆh2 �$Ó 4¸KŠ”ñò½‹Ð�nŒþiKÙ¥©Á[–áÈ—{ÀÂÇÈAÖÆ>ÈçO‚xPäÑ>ðQ”Q8¤—_‰T/‘ó5ÿ»ËNÖÀMàvIh¬ëª�¼û{žºì‘þU[p£C&Lf ·ÂÐû )ó¬F´IAMˆð'ò©¥<ÃĨhØýÕL!CVa¢È9­‘¡§È天¦ø5uV~‹çø=Ü3‰üÛòYbTО�ÜV'ë,?áò)ÞFô.S6Áˆxÿ°(£4WXY•M)ho&LÒd•ä¹a�¤ú|ìù€y'!nŠ“hÂÐÙ±ò »—°éd°�x¨Ð¨y•v Ô9”›Â¼Û�p¶….¤B¢RUˆU{öˆ“Uñ©o‘-r•d'=êÐz×QF, hy ,XsRn——•ÊÂ^¢ˆP¨SÔÔ�ÏÍ_\˜àà#S³ûXOˆxH�ñ «?“ñˆîRuïæ„RÝX€RôÈ�2–ÛyV)¨Â]f»2 �â$iý�M¾Ìðñî!}t�&‡¦ƒÅ�1{^íÎq[Âúw¾Ë)KR pZ`A¢äQ}2pè–[§ýÒØ4›ŒÛMgØë9Ó¨øRE&þ:c‡²<ÁÈÇÂ\1håe¸¯&ù½¬´�¶9ËuäåßñrÈø‹Å‹ –r*Û2„Jééje�i=�´ ‚0Y>6$aØò¥’ÁºÄb¾†ŽÃI•SwîÏù¡ _òýnß· FË_஡x«*5‚ûWXs =ÊŸ8N&Å~ùÔÖÓüÓÍÅ_.ܦÆîüö‡, ýˆF¢&©lyw@~�P AøÄvòR}‘>£¨ ÷ÿÙm Ô$=¸iŠF¨B°%´r—¹Þ½†tÜÏY+ !T› ¡¶ �¼Ê°¨?u²ë.î¿zvÃhBcOjlºF—½ˆÑÙ„Šä)à»�Åî�`›ùˆUU"ª• •®f¡„hû%VÈ阵Ù�oþ“¯* åöÂdãæŸ5¸á·*d÷ázäÐþ^é2«°­¿Ò¾r¸žQWPÐiц4Ÿnhó,¯€ã�q”g¾Ÿ)ºËÞ£2h¸�(Tw@ݵȻÍ%ÏU¡!�Í|ºI÷h„ ‡ÓmB½=¶ç¯Lj×4‹Àƒ0CÅ€†º½ËU©±�€AÓÐx ÅT9ä»õUÒ:çÇv}çº#e rf­må |ô½ˆ�¶n²ªjðïÀ„8ÏŒnæÝÒ1jL-‰Ì[Q©–q|!!�„ kspIÙÔ:mƒBÄý§ÈÇ4sÛÖ·ÀPì{·ÃYBLBÍ1A¡a“F

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Mobil adalah kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak (bensin atau solar) untuk menghidupkan mesinnya. Mobil kependekan dari otomobil yang berasal dari [bahasa Yunani] ‘autos’ (sendiri) dan Latin ‘movére’ (bergerak). Mobil merupakan sebuah produk canggih yang dihasilkan oleh manusia. Sebelum diproduksi secara massal atau sering disebut dengan Mass Production, sudah tentu mobil sebelumnya sudah didesign oleh Tim Design dari masing-masing produsen mobil.

Design tersebut merupakan masukan dari Tim Peneliti, yang telah meneliti dan mengamati model mobil seperti apa yang disukai oleh masyarakat disuatu daerah atau Negara yang akan menjadi pasar penjualan mobil tersebut. Setelah itu Tim Pengembangan, mengembangkan versi Purwa Rupa atau Proto Type dan melakukan berbagai test agar mobil tersebut layak untuk diproduksi dan aman digunakan oleh konsumen.

Dari tahap Penelitian atau Research hingga berbagai test yang dibutuhkan untuk memproduksi mobil secara massal, kadang memerlukan waktu hinga bertahun – tahun. Setelah melewati proses Penelitian hingga Test, sebelum diproduksi secara massal di suatu Negara, Proto Type tersebut juga harus melewati proses Homologasi dari Lembaga atau Instansi yang berwenang di Negara tersebut, yang menyatakan bahwa mobil Proto Type tersebut boleh diproduksi di Negara tersebut. Setelah melewati tahapan-tahapan seperti dijelaskan sebelumnya barulah mobil masuk ke tahap produksi massal.

Pada dasarnya proses yang dilakukan di pabrik mobil terdiri dari 5 proses utama yaitu ;

Tahap awal pembuatan sebuah mobil dimulai dari pencetakan/press. Pada tahap ini bahan baku dicetak sesuai dengan desain yang sudah dibuat. Untuk satu buah body mobil menghabiskan sebanyak 370 kilogram baja. Di proses Stamping/ Press ini menghasilkan komponen-komponen Body Mobil.

2. Proses Welding/Pengelasan

Pada proses Welding/Pengelasan ini, dilakukan penggabungan komponen-komponen yang dihasilkan di proses Stamping, dan juga komponen-komponen yang dikirim dari Supplier dengan cara di las, sehingga terbentuklah Body mobil yang diinginkan. Untuk satu buah mobil ada sekitar 3000 titik pengelasan dan yang mengerjakan welding ini bukan hanya operator (manusia) saja , tetapi ada pula beberapa robot yang membantu proses pengelasan.

3. Proses Painting/PengecatanProses Painting/Pengecatan dilakukan dengan tujuan antara lain memberikan lapisan anti karat pada Body, memberikan fungsi peredam suara, serta yang paling terlihat yaitu memberikan tampilan atau estetika yang indah dengan warna yang bermacam-macam. Pada proses pengecatan menggunakan 5 langkah proses, yaitu body Assy, Paint process, Primer dasar, Primer surfacer, dan Top coat. Dan yang sangat penting juga, Proses Painting memberikan fungsi anti bocor, dengan pengaplikasian Sealer pada bagian – bagian sambungan antar pelat Body.  4. Proses Assembling/ PerakitanProses Assembling di pabrik mobil terdapat 3 proses utama yaitu proses assembling Mesin, Transmisi dan komponen-komponen pendukung lain yang dikirim dari Supplier. Sehingga menjadi sebuah mobil secara sempurna. perator yang bertugas dibagian assembling memasangkan semua komponen aksesoris untuk mempercantik mobil. Pada proses assembling, tak perlu waktu banyak bagi operator. 5. Proses Inspection/Inspeksi.Setelah keempat proses diatas selesai, waktunya untuk Final Check. Untuk mengetahui kelayakan sebuah mobil yang akan dijual di pasaran, harus dipastikan jika mobil yang dipasarkan sudah sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Final check ini dimulai dari pengecekan lampu, rem, kebocoran, speed, interior, eksterior dan yang lainnya. untuk proses final check ini dilakukan oleh operator yang sudah mengantongi sertifikat khusus Quality Control.  Jadi tidak sembarang operator yang bisa melakukan final check ini.

Sebagai catatan proses inspeksi sebenarnya selalu ada pada semua proses yang telah disebutkan di atas dari mulai Stamping, Welding, Painting hingga Assembling. Karena Bagian Inspeksi merupakan quality control yang mengawasi semua proses dari awal hingga akhir. Sebelum melewati satu proses ke proses berikutnya. Perbedaan warna sering terjadi karena adanya perakitan antar produk menjadi satu sehingga memungkinkan untuk terjadi perbedaan warna antar pertemuan produk. Color matching test umumnya menggunakan metode visual mata. Untuk menghindari perbedaan persepsi dalam uji warna maka dibutuhkan alat uji warna yang tepat seperti Spectrophotometer CM-M6 Konica Minolta.

Gbr. Spectrophotometer CM-M6 Konica MinoltaKlik brosur

Konica Minolta Multi-Angle Spectrophotometer CM-M6 dirancang khusus untuk memberikan evaluasi warna yang cepat dan tepat untuk pengukuran cat metalik dan pearlescent pada eksterior otomotif. Memanfaatkan sistem iluminasi jalur ganda yang dipatenkan dengan pencahayaan 45° dan 6 sudut pandang aspekkular (-15°/15°/25°/45°/75°/110°) seperti yang dijelaskan dalam ASTM E2194 atau DIN 5033-7 dari dua sisi , ini memberikan hasil yang stabil dan akurat bahkan pada permukaan melengkung (radius R=300).

CM-M6 hadir dengan layar warna bercahaya belakang beresolusi tinggi yang mudah dibaca dalam kondisi pencahayaan sekitar yang rendah. Dengan desain ergonomis baru untuk penanganan dan pemosisian yang mudah, CM-M6 sangat ideal untuk penggunaan berulang dalam jangka waktu yang lama di lini produksi.

Bentuknya yang ideal (dilengkapi dengan tali untuk tangan) dapat dipegang secara stabil dengan satu atau dua tangan. Selain itu dilengkapi dengan fitur yang ideal untuk mengukur eksterior kendaraan seperti penutup karet di sekitar bukaan pengukuran untuk melindungi subjek pengukuran dari goresan dan dukungan bluetooth untuk mengirim data pengukuran ke perangkat jarak jauh melalui koneksi nirkabel.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk-produk Spectrophotometer Konica Minolta silahkan mengirimkan email ke [email protected].

Proses produksi motor melibatkan pembuatan komponen dari alumunium, plastik, dan kelistrikan melalui beberapa tahapan seperti pemadatan, penghalusan, perakitan, pengecoran, dan pengelasan untuk menghasilkan produk akhir berupa sepeda motor yang utuh.